Type Here to Get Search Results !

Perbedaan Dehidrasi dan Ketidakseimbangan Elektrolit, Banyak Orang Salah Paham

Shopiah Syafaatunnisa 0

Dehidrasi elektrolit tubuh
Ilustrasi (Foto: Unsplash) 

 

Syafnis.Com, Banyak orang menganggap bahwa setiap kali tubuh terasa lemas, pusing, atau kurang fokus, penyebabnya pasti dehidrasi. Padahal, tubuh manusia tidak hanya bergantung pada air, tetapi juga pada mineral penting yang mengatur kerja saraf, otot, dan otak. 

Karena itu, seseorang bisa saja minum banyak air sepanjang hari namun tetap merasa tidak bertenaga. Di sinilah letak salah paham yang paling sering terjadi: dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit adalah dua kondisi berbeda, dan keduanya tidak bisa disamakan.

Kesalahpahaman ini muncul karena gejalanya sering mirip. Banyak orang langsung menyalahkan kurang minum, padahal yang hilang dari tubuh bukan hanya cairan, tetapi juga elektrolit seperti natrium, kalium, dan magnesium. 

Jika hanya menambah air tanpa mengganti mineral, tubuh justru semakin tidak seimbang. Akhirnya, keluhan tetap muncul meskipun seseorang merasa sudah cukup minum.

Kemiripan Gejala

Sebagian besar orang tumbuh dengan pemahaman bahwa kalau lemas, minum air. Edukasi mengenai hidrasi memang sangat ditekankan, sehingga wajar bila masyarakat menghubungkan hampir semua keluhan fisik dengan kurang minum. 

Padahal, air hanyalah satu bagian dari sistem hidrasi tubuh. Tanpa mineral, air tidak bisa melakukan tugasnya dengan optimal.

Gejala seperti pusing, gemetar ringan, atau sulit fokus sering langsung dianggap tanda dehidrasi. Ini yang membuat seseorang hanya menambah asupan air tanpa mempertimbangkan faktor lain. Akibatnya, masalah inti tidak tersentuh. 

Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan cairan lebih cepat daripada menggantinya. Tanda-tandanya cukup umum: haus, mulut kering, panas tubuh meningkat, atau urin berwarna gelap. Pada kondisi ini, tubuh memang hanya membutuhkan air untuk memulihkan keseimbangan cairan dan menjaga sistem tetap berjalan.

Meski tampak sederhana, dehidrasi yang tidak segera diatasi bisa mengganggu proses penting seperti pengaturan suhu, sirkulasi darah, dan fungsi organ. Namun, ketika seseorang sudah cukup minum tetapi tetap merasa lemah, itu biasanya menunjukkan bahwa masalahnya bukan pada kurangnya air, tetapi ada komponen lain yang terganggu.

Ketidakseimbangan Elektrolit: Kurang Mineral, Bukan Kurang Air

Ketidakseimbangan elektrolit terjadi ketika tubuh memiliki cairan, tetapi mineral penting yang mengatur impuls listrik tidak dalam jumlah yang tepat. 

Mineral seperti natrium, kalium, dan magnesium adalah sinyal listrik tubuh. Tanpa keseimbangan yang baik, otot bisa berkedut, pikiran terasa kabur, atau jantung berdebar.

Kondisi ini sering tertukar dengan dehidrasi karena gejalanya mirip, tetapi sifatnya berbeda. Jika seseorang terus minum air tanpa mengganti mineral yang hilang, misalnya akibat keringat, stres, atau kurang tidur, cairan tubuh justru semakin encer. Hasilnya, elektrolit makin menurun dan keluhan semakin terasa.

Air Minum Memang Mengandung Mineral, Tapi Tidak Selalu Cukup

Air minum pada dasarnya memang mengandung mineral. Itulah sebabnya kita diajarkan bahwa minum air baik untuk menjaga tubuh tetap seimbang. Namun yang sering tidak disadari adalah bahwa kadar mineral dalam air sangat bergantung pada sumber dan proses pengolahannya. Air tanah, air pegunungan, air galon, air kemasan, hingga air hasil filtrasi RO, semuanya memiliki komposisi mineral yang berbeda-beda, bahkan beberapa hampir tidak memiliki mineral sama sekali.

Itu sebabnya seseorang bisa saja sudah minum banyak air putih, tetapi tetap mengalami gejala seperti mudah lelah, sulit fokus, atau otot cepat tegang. 

Mineral yang dibawa oleh air kadang tidak cukup untuk mengganti mineral yang hilang lewat keringat, aktivitas harian, atau pola hidup seperti konsumsi kopi, teh, dan makanan tinggi natrium. 

Jadi, meskipun air adalah media yang membawa mineral, ia bukan satu-satunya dan bukan selalu sumber mineral yang memadai. Untuk menjaga kestabilan elektrolit, tubuh tetap memerlukan asupan mineral dari makanan kaya mineral atau minuman elektrolit yang seimbang. Kamu bica baca 7 asupan elektrolit alami untuk tubuh. 

Banyak sekali sumber mineral dari makanan seperti pisang (kalium), buah-buahan seperti alpukat dan kurma (magnesium), air kelapa (elektrolit alami), sayuran hijau seperti bayam dan kale (magnesium & kalium), kacang-kacangan seperti almond dan kacang mete (magnesium), serta susu atau yoghurt yang kaya kalsium. Garam laut alami atau garam Himalaya juga mengandung berbagai mineral mikro yang membantu menjaga keseimbangan elektrolit tubuh.

Kamu bica baca: cara memenuhi asupan mineral harian kamu. 

Mengetahui perbedaan antara dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit membantu kita mengambil langkah yang tepat. Dehidrasi perlu ditangani dengan air. Ketidakseimbangan elektrolit membutuhkan mineral. Keduanya tidak bisa saling menggantikan. Tubuh butuh keduanya bekerja bersama agar energi, fokus, dan fungsi tubuh tetap optimal.

Tidak semua rasa lemah atau pusing berarti kurang minum, dan tidak semua keluhan bisa hilang hanya dengan menambah air. 

Tubuh memberi sinyal, dan kita perlu memahaminya dengan benar. Saat air dan mineral terpenuhi dengan seimbang, energi lebih stabil, fokus lebih terjaga, dan tubuh bisa bekerja sebagaimana mestinya. Semoga bermanfaat! 


Tags

Posting Komentar

0 Komentar