![]() |
| Ilustrasi (Foto: Pexels) |
Syafnis.Com, Banyak penyakit akibat kekurangan mineral yang jarang kita sadari. Dari mulai tubuh terasa lemas, kram, pusing, sukit tidur, hingga imun melemah. Itulah sebabnya penting untuk memastikan asupan mineral kita terpenuhi dengan langkah-labgkah berikut.
1. Memenuhi kebutuhan mineral melalui makanan sehari-hari
Sumber utama mineral yang paling aman dan paling mudah diserap tubuh adalah makanan. Tubuh tidak bisa memproduksi mineral sendiri, sehingga satu-satunya cara mendapatkan zat penting ini adalah dari apa yang kita konsumsi setiap hari.
Makanan alami seperti sayuran hijau, buah, kurma, kacang-kacangan, ikan, telur, dan daging membantu menyediakan berbagai mineral seperti zat besi, magnesium, kalium, kalsium, zinc, dan selenium. Setiap kelompok makanan menyuplai jenis mineral yang berbeda: sayuran hijau kaya magnesium dan kalsium, buah seperti kurma dan pisang kaya kalium, daging merah kaya zat besi, sementara kacang dan biji-bijian kaya zinc serta selenium. Semakin beragam pilihan makanan alami yang dikonsumsi, semakin lengkap pula mineral yang dapat dipenuhi.
Intinya, tubuh membutuhkan makanan “asli”, bukan makanan yang sudah banyak diproses. Semakin dekat makanan dengan bentuk alaminya, semakin tinggi kandungan mineral di dalamnya.
2. Menjaga hidrasi agar mineral dapat diserap dan bekerja optimal
Air bukan hanya untuk menghilangkan haus, tetapi merupakan medium transportasi mineral dalam tubuh. Mineral tidak dapat bekerja tanpa cairan, karena mereka harus larut dalam air untuk bisa diserap di usus dan dialirkan melalui darah ke seluruh sel tubuh.
Ketika tubuh kurang minum, penyerapan mineral menurun dan tubuh lebih cepat mengalami ketidakseimbangan elektrolit. Dehidrasi ringan saja sudah cukup menyebabkan pusing, otot tegang, dan detak jantung tidak stabil—bukan semata karena kurang cairan, tetapi karena mineral tidak bisa bergerak bebas untuk menjalankan fungsinya.
Hidrasi yang baik tidak hanya berasal dari air putih, tetapi juga dari makanan yang mengandung air tinggi seperti buah, sayuran, dan sup. Ketika tubuh cukup terhidrasi, mineral seperti natrium, kalium, magnesium, dan kalsium dapat bekerja lebih efektif dalam mengatur detak jantung, kontraksi otot, dan metabolisme sel.
3. Menghindari makanan demineralisasi yang merampas mineral tubuh
Beberapa jenis makanan tidak hanya miskin mineral, tetapi justru dapat “menguras” cadangan mineral tubuh. Makanan olahan tinggi gula, minuman manis, gorengan, tepung putih, dan produk ultra-proses membuat tubuh bekerja lebih keras untuk mencerna dan menetralkan zat-zat yang masuk.
Gula dalam jumlah tinggi, misalnya, membutuhkan magnesium untuk diproses, sehingga tubuh mengambil stok mineral dari jaringan hanya untuk mengimbangi konsumsi gula tersebut. Begitu juga makanan olahan yang tinggi natrium tambahan (MSG, bumbu instan, makanan kemasan) dapat mengganggu keseimbangan kalium dan menyebabkan tubuh kehilangan elektrolit penting.
Inilah sebabnya orang yang sering mengonsumsi makanan manis, junk food, dan minuman kemasan lebih mudah lemas, kram, cepat lapar, dan mengalami gangguan pencernaan. Bukanhanya karena makanannya tidak sehat, tetapi karena tubuh kehilangan mineral yang sangat dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi normal.
4. Rutin mengonsumsi makanan padat nutrisi untuk memenuhi kebutuhan mikromineral
Selain makanan harian biasa, tubuh juga sangat terbantu dengan makanan yang padat nutrisi—makanan yang mengandung mineral tinggi meski dikonsumsi dalam porsi kecil. Kurma, madu hutan, chia seeds, alpukat, kacang almond, ikan laut, dan yogurt adalah contoh makanan yang kaya mineral penting seperti magnesium, kalium, zinc, dan selenium.
Kelebihannya, makanan padat nutrisi memberi tubuh asupan mineral yang stabil tanpa menambah beban pencernaan. Makanan seperti kurma, misalnya, menyediakan kombinasi kalium, magnesium, dan zat besi sekaligus, sehingga cocok dikonsumsi secara rutin setiap hari sebagai penyeimbang kebutuhan mineral tubuh.
Selain mengandalkan makanan pokok harian, tubuh sangat terbantu jika mendapatkan asupan dari makanan yang secara alami padat nutrisi. Jenis makanan ini mengandung kadar mineral dan senyawa bioaktif yang tinggi meskipun dikonsumsi dalam porsi kecil. Contohnya adalah kurma Ajwa, madu murni, chia seed, kacang almond, alpukat, ikan laut, dan yogurt.
Makanan padat nutrisi bekerja seperti penguat harian yang membantu menutup celah kekurangan mineral yang mungkin tidak terpenuhi dari makanan biasa. Kurma, misalnya, mengandung kombinasi kalium, magnesium, zat besi, mangan, dan serat prebiotik yang mendukung energi, sistem saraf, dan pencernaan.
Sementara itu, madu murni terutama madu hutan liar mengandung berbagai mineral jejak seperti kalium, magnesium, kalsium, natrium, serta enzim dan antioksidan alami yang membantu metabolisme, menjaga keseimbangan elektrolit, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Madu juga memiliki sifat antimikroba dan membantu meningkatkan penyerapan nutrisi, sehingga konsumsi madu bersama makanan lain dapat membuat tubuh lebih optimal memanfaatkan mineral yang masuk.
Keunggulan makanan padat nutrisi adalah sifatnya yang mudah dikonsumsi dan tidak memberatkan pencernaan. Mengonsumsi 3–6 butir kurma, satu sendok madu murni, atau satu porsi kecil kacang-kacangan setiap hari sudah cukup memberi dorongan mineral dan antioksidan yang signifikan. Ketika dikonsumsi secara rutin, makanan ini dapat membantu menjaga kestabilan energi, memperbaiki fungsi saraf, dan memperkuat daya tahan tubuh secara berkelanjutan.
Demikian tips sederhana memenuhi asupan mineral harian. Yuk mulai perbaiki pola hidup. Karena investasi sehat itu berharga.

