Ini 5 Penyebab Tulisanmu Ditolak Media Online: Nomor 3 Jarang Dilakukan

 

Ilustrasi tulisan ditolak media online
Ilustrasi (Foto: Pixabay)


Syafnis.Com, Apakah kamu penulis pemula yang sedang mencoba berkirim tulisan ke media online? Kamu berada di artikel yang tepat!

Sudah menjadi konsekuensi seorang penulis untuk mendapatkan dua keputusan dari setiap kirim tulisan yang ia kirim ke media online: tulisan kamu diterima dan dimuat, atau tulisan kamu tidak dimuat dan ditolak.

Berikut 5 penyebab tulisan kamu ditolak dan tidak dimuat di media online.

1. Kamu tidak mengikuti gaya selingkung media tersebut

Setiap media online memiliki kriteria dan ketentuan penulisan yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan bahasa Indonesia gaya artikel populer, ada pula yang menggunakan gaya satire dan sarkasme. Ada yang jumlah minimal katanya 300 kata, ada yang 700 kata. 

Ada yang harus mencantumkan sumber, ada yang harus mencantumkan sub judul, ada yang harus dilengkapi gambar pendukung, dan lain-lain. Ada yang gaya selingkungnya harus diawali nama media tersebut, ini pun perlu diperhatikan.

Dan yang tak kalah penting, tulisan kamu harus masuk pada salah satu rubrik di media tersebut.

Maka sebagai upaya agar tulisan kamu diterima, kamu harus pahami dulu secara seksama bagaimana ketentuan penulisan di media tersebut agar tulisan kamu disesuaikan dengan kriteria suatu media.

2. Judul kamu kurang menarik

Sebenarnya selama tulisanmu masuk dengan kriteria suatu media, tulisanmu mungkin saja tetap bisa tembus, dan malah tim redaksi yang akan memperbaiki judul tulisanmu yang sebelumnya kurang menarik.

Tetapi untuk media-media besar yang diburu para penulis, judul sangatlah menentukan. Saking banyaknya yang mengirim tulisan, maka tim redaksi tentu akan menyeleksinya dengan sangat ketat.

Ada yang lebih memilih judul yang sesuai dengan tren, ada yang lebih memilih judul yang sifatnya timeless, dan yang lebih penting adalah sesuai dengan niche dan angle media tersebut.

Jika kamu membidik media besar, maka kamu harus bersaing dengan puluhan penulis lainnya. Maka pastikan judul tulisanmu menarik sebagai nilai lebih di samping isi tulisanmu yang juga harus berbobot.

3. Penyebab tulisanmu ditolak: sudah ada yang membahas tulisanmu di media online tersebut

Sebaiknya sebelum mengirim tulisan, kamu kunjungi media online tujuan kamu. Kamu cek melalui searching di website tersebut seputar tema tulisanmu. Jika sudah ada yang membahas isi tulisanmu di media tersebut, kecil kemungkinan tulisan kamu bisa diterima. Alangkah lebih baik bila kamu mencari lagi media online lain yang belum membahas isi tulisanmu.

4. Tulisanmu tidak rapi

Apabila kamu masih dalam tahap belajar, pastikan tulisanmu tidak banyak mengganggu pandangan mata tim redaksi yang menyeleksi tulisanmu.

Kalau tulisan kamu banyak typo, kurang terstruktur, tanda bacanya masih berantakan, kata-katanya banyak tidak sesuai dengan PUEBI, maka itulah tanda-tanda tulisanmu tidak dilirik tim penyeleksi sama sekali.

Tentu jika mereka mendapati tulisan yang lebih rapi, lebih enak dibaca, maka tidak ada alasan lagi untuk menolak tulisanmu. Tim redaksi media biasanya kerepotan jika harus merevisi terlalu banyak tulisan seorang kontributor.

Maka teruslah berlatih sampai tulisanmu benar-benar rapi. Sampai tulisanmu terlatih tanpa ditemukan lagi salah ketik atau typo. Kamu bisa berlatih tentang cara penulisan tanda baca dan kalimat yang benar dengan cara terus mengecek kalimat yang ragu apakah termasuk kata baku atau bukan untuk disesuaikan dengan PUEBI.

Selain itu, agar tulisanmu terkesan rapi, usahakan membuat sub judul. Hal ini biasanya juga menjadi pertimbangan tim redaksi di beberapa media online yang gaya selingkungnya mewajibkan sub judul.

5.Tulisanmu plagiat atau pernah terbit di media lain

Ini adalah penyebab penolakan yang paling tidak termaafkan. Pertama, plagiat. Perkara menjiplak adalah perbuatan tidak terpuji hingga bisa menodai nama baik seorang penulis. Sebagian besar media online selalu mengkurasi setiap tulisan yang masuk dengan mengecek tingkat plagiarisme tulisan tersebut.

Kamu bisa merujuk subtansi yang sama tetapi dengan gaya penulisan yang berbeda, tentu itu tidak termasuk plagiat. Alangkah lebih baik pula kamu mencantumkan sumber tulisanmu, maka tulisanmu akan lebih kredibel.

Kamu bisa berlatih mendeskripsikan sesuatu dan menarasikannya dengan bahasa sendiri. Teruslah berlatih menulis dengan bahasa sendiri hingga kamu terbiasa.

Kedua, tulisanmu pernah terbit di media lain. Ini pun kesalahan yang amat sangat fatal. Kamu bisa kena blacklist karena ini adalah pelanggaran etis yang berat.

Setiap media online memberikan ketentuan batas menunggu. Ada yang memberi masa menunggu selama satu minggu, ada yang dua minggu, dan seterusnya. Setelah masa menunggu habis dan artikelmu tak kunjung dimuat, baru kamu bisa mengirimkannya ke media lain.

Demikian mengenai 5 penyebab tulisanmu ditolak di media online. Kamu harus memastikan bahwa tulisanmu mengikuti gaya selingkung media terkait, judul kamu menarik, belum ada yang membahas tulisanmu di media tersebut, memastikan tulisanmu tulisan paling rapi, dan berkomitmen untuk tidak melakukan tindakan plagiarisme dalam kegiatan menulismu. Semoga bermanfaat!

Posting Komentar

0 Komentar