Bingung Membuat Judul Skripsi atau Tesis? Berikut 6 Langkah Membuat Judul Penelitian: Mudah DiACC

 

Bingung membuat judul penelitian skripsi atau tesis
Ilustrasi (Foto: Pixabay)



Syafnis.Com, Apakah kamu seorang mahasiswa yang sudah memasuki fase tugas akhir? Kamu berada di artikel yang tepat!

Membuat judul penelitian seperti judul skripsi, tesis, atau disertasi, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada yang kasusnya sampai bulak balik berkali-kali menemui dosen pembimbingnya hanya untuk menyepakati satu hal ini, yakni perkara judul. Ini menunjukkan bahwa membuat judul bukanlah hal sepele.

Pasalnya, membuat judul penelitian seperti skripsi atau tesis tidak bisa disamakan seperti membuat judul makalah. Membuat judul penelitian harus benar-benar matang karena akan menentukan proses jangka panjang penelitianmu ke depan.

 Dari pada kamu terus menerus nge-blank, yuk pelajari langkah-langkah mendapat inspirasi judul penelitian berikut agar mendapatkan titik terang.

1. Cari melalui saran penelitian

Mencari judul penelitian melalui saran
Ilustrasi (Foto: Pixabay)


Kamu sudah main ke perpustakaan belum? Bermainlah di sana dengan suka cita. Jangan persepsikan perpustakaan sebagai tempat menakutkan.

Berkunjunglah ke perpustakaan dan buka bab penutup, maka akan menemukan sub pembahasan mengenai saran setelah simpulan.

Saran dalam penelitian yang terdapat pada skripsi, tesis, maupun disertasi, sebenarnya adalah lampu hijau bagi peneliti berikutnya untuk membuat judul penelitian.

Peneliti pendahulu di skripsi tersebut telah merekomendasikan peneliti berikutnya untuk meneliti hal-hal yang belum mereka teliti, baik dari aspek metode, materi, objek, dan lain-lain.

Kamu bisa siapkan buku catatan untuk menuliskan hal-hal yang sekiranya kamu perlukan untuk jadi opsi judul penelitianmu. Kumpulkan saja dulu tanpa harus diseleksi  seketika sesuai topik yang diminati. Kumpulkan dulu sebanyak mungkin.

Kenapa harus dikumpulkan? Apa yang menarik menurutmu belum tentu tepat di mata dosen pembimbingmu. Kamu bisa memperlihatkan kumpulan opsi judul tersebut apabila di kemudian hari dosen pembimbing membutuhkannya.

2. Pelajari judul penelitian di perpustakaan

Mempelajari judul penelitian
Ilustrasi (Foto: Pixabay)


Judul penelitian itu punya pola. Itulah kenapa tidak bisa disamakan dengan judul makalah dan sejenisnya.

Untuk kuantitatif misalnya, harus ada variabel x dan y yang jelas. Begitupun kualitatif, pembatasan masalahnya harus jelas dan terukur.

Itulah kenapa kamu perlu berkunjung ke perpustakaan. Apabila susah menyempatkan, kamu bisa mengakses digital library kampus kamu. Tidak ada alasan di era digital ini untuk tidak bisa membaca.

Kamu perhatikan judul penelitian terdahulu sesuai dengan jurusan dan prodi kamu. Seperti biasa, siapkan buku catatan dan tulis pola judul tersebut.

Sekalipun belum mendapat inspirasi, minimal kamu sudah paham pola judulnya.

3. Cari masalah di lapangan

Penelitian itu berangkat dari masalah, bukan dari judul. Kenapa di artikel ini tidak disuruh cari masalah sebagai langkah pertama? Agar kamu paham dulu pola judul penelitian itu seperti apa dan kamu bisa mengumpulkan ragam topik yang bisa menjadi sumber inspirasi untuk judul penelitianmu di kemudian hari.  Minimal, kamu bisa meniru pola judulnya dengan isi judul yang tentunya berbeda.

Sebenarnya pernyataan bahwa penelitian harus dimulai dari masalah, memang itulah teorinya. Kamu harus menemukan dulu masalah yang terjadi di lapangan.

Dengan berbekal pemahaman membuat judul seperti di penelitian terdahulu, barulah kamu mencari jenis masalahnya sebagai jalan pembuka dari judul.

Kenapa harus punya bekal memahami pola judul? Kalau penelitian kamu kuantitatif, kamu harus pelajari dulu pola judul berdasarkan jenis penelitian yang meliputi korelasi, regresi, quasi eksperimen, dan lain-lain.

Kalau penelitian kamu kualitatif, kamu harus pelajari dulu pola judul berdasarkan jenis penelitian yang meliputi studi pustaka, studi kasus, analisis isi, dan lain-lain.

Selain itu, pahami pula perbedaan judul untuk skripsi, tesis, dan disertasi. Itulah kenapa kamu sangat disarankan banget membaca di perpustakaan.

Setelah kamu paham pola judul, baru kamu perdalam untuk lanjut mengamati masalah.

Sebagai contoh, kamu menemukan fenomena adanya kasus bullying di sekolah. Inilah masalah yang bisa menjadi jalan pembuka judul penelitianmu.

Jangan berhenti di satu masalah. Catat dan kumpulkan masalah tersebut sebagai opsi yang bisa kamu pertimbangkan di langkah selanjutnya.

4. Catat yang kamu minati untuk diteliti

Setelah semua judul dan masalah terkumpul, saatnya menyeleksi sesuai yang diminati.

Apabila sudah menemukan masalah dan judul yang dirasa cocok dilanjutkan untuk penelitian, saatnya mengerucutkan topik yang akan diteliti. Kamu tinggal menandai topik apa saja yang diminati berdasarkan masalah dan judul yang dikumpulkan tersebut.

5. Pastikan judul penelitian ada teorinya

Tips mendapatkan inspirasi judul berikutnya adalah bahwa sebanyak apapun masalah dan judul tidak akan berarti apa-apa ketika tidak ditunjang dengan teori. Ketika kamu misalnya menemukan masalah tentang bullying, coba cari tahu teori yang berkaitan masalah tersebut. Misalnya ada teori pendidikan multikultural, dan lain-lain. Kalau masalahnya berkenaan motivasi, misalnya teori motivasi dari para ahli seperti Maslow dan lain-lain.

Bagaimana cara mengetahui apakah judul yang kita tentukan tersebut ada teorinya? Kamu bisa baca penelitian terdahulu yang relevan dengan topik yang kamu minati. Untuk lebih meyakinkan, kamu bisa memanfaatkan google dan AI untuk memastikan apakah terdapat teori dari judul yang kamu ambil tersebut.

6. Cari celah novelty dari judul skripsi, tesis, atau disertasi yang sudah ditentukan

Novelty dalam penelitian
Ilustrasi (Foto: Pexels)



Setelah memastikan masalah dan judul penelitian ada pijakan teorinya, saatnya memastikan adanya novelty dari judul kamu.
Novelty itu apa sih? Novelty adalah kebaruan dari penelitianmu. Kamu harus memastikan tidak ada judul yang sama persis seperti judul penelitian kamu. 

Penelitian terdahulu yang relevan dapat menjadi acuan kamu, meski judul penelitian kamu memiliki kesamaan dengan daftar penelitian terdahulu tersebut dalam satu hal, namun terdapat perbedaan dalam beberapa aspek lain, itulah novelty. Novelty ini penting agar kamu bisa mempertanggung jawabkan orisinalitas penelitianmu.

Demikian tips membuat judul penelitian. Kamu harus cari judul melalui saran penelitian, pelajari judul penelitian, cari masalah, buat topik lebih spesifik dan ada teorinya, serta terdapat novelty dalam judul kamu.

Kalau sudah mengikuti tips membuat judul penelitian ini, percayalah judul kamu mudah diACC karena pola judul kamu sudah benar dan ditunjang teori serta adanya novelty.

Semoga kebingunganmu segera terhempas setelah mengikuti tips ini. Semoga membantu!


Posting Komentar

0 Komentar