![]() |
Ilustrasi (Foto: Cottonbro Studio/Pexels) |
Butuh waktu dan sinyal tertentu buat Google bisa membangun kepercayaan (trust) serta untuk bisa ramah dalam mengindeks setiap artikel kamu karena blog kamu yang masih baru. Salah satu sinyal penting untuk membangun semua itu adalah kualitas hingga kedalaman konten yang kamu sajikan.
Selain berupaya membuat konten berkualitas, pastikan kamu juga membuat artikel pilar. Rutin posting tulisan yang berkualitas sedari awal, hingga beberapa diantaranya berupa artikel pilar, semua itulah yang akan membawa blog kamu mendapat kepercayaan dari Google.
Pengertian Artikel Pilar
Artikel pilar itu apa sih? Artikel pilar (pillar article) adalah konten yang panjang dan mendalam. Artikel jenis ini mengupas suatu hal selengkap mungkin secara menyeluruh (komprehensif) dan juga terstruktur rapi (sistematis). Artikel ini sebagai konten inti yang membahas topik utama secara luas.
Artikel pilar bisa digambarkan sebagai induk atau pusat informasi dan merupakan halaman utama dari struktur konten silo.
Kamu perlu mengurangi ketergantungan pada tema artikel viral yang sifat kebermanfaatannya bersifat sesaat dan sementara. Sebagai penggantinya, kamu bisa mengusahakan konten evergreen atau konten yang nilai manfaatnya jangka panjang melalui artikel pilar.
Meskipun artikelnya ditulis sangat panjang, bukan berarti bisa dibuat secara asal-asalan.
Sangat disayangkan apabila membuat artikel pilar tidak dimaksimalkan sebaik mungkin karena memiliki banyak keuntungan jangka panjang untuk nasib blog kamu ke depan.
Manfaat Artikel Pilar untuk Blog
Banyak sekali manfaat yang bisa kamu dapat dari menulis artikel pilar.
1. Google dapat membaca kepakaran blog kamu
Karena artikel pilar itu topik yang menggambarkan spesialisasi blog kamu, selamat kamu akan mendapatkan kepercayaan dari Google! Kenapa? Karena Google menyukai blog yang memiliki kepakaran di bidang tertentu!
Kalau sudah disukai Google, tentu akan menjadi sinyal awal yang positif untuk blog kamu dalam jangka panjang.
2. Mendatangkan traffic organik
Selain itu, karena artikel pilar itu sangat panjang dan kaya dengan informasi, artikel jenis ini tentu bisa menarik minat pembaca dan pengunjung secara alami.
Mereka yang membutuhkan informasi dari artikel yang kamu tulis akan betah berlama-lama menikmati susunan informasi dari kamu yang sangat lengkap dan menyeluruh. Ini tentu bermanfaat untuk dwell time dan bisa menurunkan bounce rate.
3. Memperkuat jaringan internal linking
Artikel pilar juga mendukung struktur konten silo. Kalu tulisan kamu tertsruktur dengan baik, selain disukai Google juga bisa memperkuat internal linking yang bisa memicu Google untuk sering merayapi (crawl) halaman kamu.
4. Berpeluang dijadikan rujukan
Tak hanya itu, sajian artikel yang informatif bisa mendapat rekomendasi dari pembaca sehingga artikel kamu bisa dibagikan. Berhubung artikel pilar itu adalah pusat informasi, maka artikel kamu berpeluang menjadi rujukan dari artikel yang lainnya.
Kalau sudah dirujuk, maka artikel kamu potensial mendapatkan backlink. Tentu hal ini akan meningkatkan Domain Authority (DA).
5. Blog baru bisa lebih cepat berkembang
Buat Blogger pemula, ini adalah sasaran empuk yang wajib dicoba karena blog kamu yang usianya masih baru pun bisa cepat berkembang melalui artikel pilar.
Jadi, manfaat artikel pilar pada intinya adalah bisa membuat blog kamu cepat berkembang. Kenapa? Artikel pilar memuat banyak sinyal yang disukai Google.
Dari mulai terbacanya kepakaran blog, memicu durasi baca yang lama dari pengunjung, kuatnya internal linking yang akan memicu crawl dari Google, hingga kedalaman dan orisinalitas konten kamu yang memicu sinyal untuk semakin mendapat kepercayaan dari Google.
Kalau sudah mendapat kepercayaan Google, kamu punya banyak peluang, seperti proses indeks Artikel kamu ke depan bisa lebih cepat, mendatangkan traffic organik, berpeluang meraih featured snippet, dan Google bisa menilai kamu layak naik peringkat bahkan bisa muncul di halaman pertama Google.
Perbedaan Artikel Pilar dan Artikel Biasa
Perbedaan artikel pilar yang paling mencolok adalah dari segi jumlah kata. Untuk artikel pilar jumlah kata minimalnya dalam 1500 hingga 2000 kata. Berbeda dengan artikel biasa yang biasanya di bawah 1000 kata.
Itu artinya, menulis artikel pilar butuh proses dan tidak mungkin sekali jadi. Tapi tenang saja, ada teknik tertentu agar kamu bisa menikmati fase menulis artikel pilar dengan mudah dan santai.
Baca saja artikel selengkapnya mengenai cara cepat menulis artikel 2000 kata tanpa capek dan pusing.
Kamu perlu menggaris bawahi bahwa artikel pilar itu merupakan topik utama, ia sebagai induk yang memuat banyak turunan judul.
Jika artikel pilar adalah induk, maka anak-anaknya atau sub topik turunannya adalah bagian pembahasan khusus yang terpisah dari topik utama. Anak-anaknya inipun bisa dikategorikan sebagai artikel biasa.
Artikel biasa tidak selalu terhubung dengan artikel pilar, tapi ada jenis artikel biasa yang menjadi bagian dari artikel pilar atau disebut artikel pendukung.
Contohnya artikel yang kamu baca ini adalah sebagai artikel pilar. Di artikel ini juga terdapat sub topik turunan, itulah artikel pendukung.
Di sub bagian ini ada link yang mengarah kepada cara cepat menulis artikel 2000 kata, itulah contoh artikel pendukung.
Nah, gabungan dari artikel pilar, beberapa artikel pendukung, saling ditautkan dengan internal link, inilah yang dinamakan struktur konten silo.
Jenis-jenis Artikel Pilar
Ada 4 jenis artikel pilar.
1. Panduan lengkap (ultimate guide)
Jenis artikel pilar yang pertama adalah yang isinya panduan lengkap. Contohnya adalah artikel yang sedang kamu baca ini.
2. Artikel daftar besar (mega list post)
Jenis artikel pilar yang kedua adalah berbentuk listing. Tentunya bukan listing kecil-kecilan. Contoh:
50 Ide Konten Blog Untuk Niche Parenting.
3. Studi kasus atau kompilasi riset
Artikel pilar ini menyajikan informasi yang real karena berbasis data atau riset. Contoh:
Studi Kasus: Bagaimana 1 Artikel Pilar Membawa 10.000 Trafik dalam Satu Bulan.
4. Topik edukasi mendalam
Artikel pilar jenis ini biasanya mengulas suatu pembahasan secara mendalam. Contoh:
Apa itu Darah Istihadhah? Penjelasan Lengkap untuk Muslimah
Langkah-langkah Membuat Artikel Pilar
Berikut langkah-langkah membuat artikel pilar.
1. Tentukan topik utama
Hal yang perlu dicari bawahi adalah pastikan topik artikel pilar yang kamu angkat sesuai dengan niche blog kamu.
Gunakan topik yang evergreen dan selalu dicari banyak orang.
2. Buat kerangka atau outline
![]() |
Ilustrasi (Foto: Negative Space/Pexels) |
Karena artikel pilar ini isinya panjang banget, kamu gak boleh asal-asalan. Apalagi sekedar mengejar kuantitas jumlah kata tanpa memperhatikan kualitas.
Agar tulisan kamu sistematis, buat dulu kerangka atau outline agar tulisan kamu terarah dan tidak melebar kemana-mana.
3. Menulis artikel pilar secara mendalam
Nah, barulah setelah membuat outline, kamu tinggal eksekusi dengan menulis artikel pilar terbaik versi kamu.
Kamu bisa menyicilnya kok! Misalnya 500 kata dulu per hari, dan seterusnya semampu kamu.
Sekali lagi, membutuhkan artikel pilar itu sama dengan investasi digital jangka panjang.
Pastikan tulisan kamu berbobot dan bernilai tinggi agar artikel pilar kamu berkualitas sehingga menanam banyak manfaat.
Strategi SEO untuk Mendukung Artikel Pilar
Blog baru memiliki tantangan yang tidak sedikit. Sulitnya artikel diindeks, sulit bersaing dengan blog lama, hingga trafik stagnan atau sangat Rendah. Semua itu bisa diatasi dengan langkah strategis berupa artikel pilar.
Bukan cuma fokus pada kualitas konten, kamu juga harus memaksimalkan hal-hal yang bersifat teknis agar artikel pilar kamu juga SEO friendly dan maksimal dalam menjadi magnet trafik dari Google.
Setidaknya ada 3 fondasi SEO yang tidak boleh kamu lewatkan dalam struktur artikel pilar kamu.
1. Optimasi On Page
Kenapa harus optimasi on Page? Agar artikel pilar kamu ramah mesin pencari. Sebenarnya, optimasi on page bukan hanya berlaku untuk artikel kamu, tapi untuk seluruh artikel di blog kamu.
Kalau sudah terbiasa melakukan strategi berikut, kamu pasti tidak akan terbebani.
Apa saja strategi yang harus dilakukan?
Pertama, gunakan H1 untuk judul artikel, lalu H2, H3 untuk subjudul berurutan.
Kedua, paragraf pembuka harus memuat keyword utama.
Ketiga, hindari paragraf terlalu panjang. Pastikan hanya 3-5 baris saja agar enak dibaca.
Keempat, tambahkan internal link antar artikel yang relevan di blog kamu. Apalagi artikel pilar berperan sebagai pusat informasi sehingga sangat potensial menampung banyak link.
Kelima, tambahkan Ilustrasi dan beri nama alt text yang relevan.
Keenam, gunakan meta deskripsi yang mengandung keyword.
2. Optimasi Keywords
![]() |
Ilustrasi (Foto: Pixabay) |
Kenapa harus memaksimalkan atau optimasi keywords? Agar artikel kamu berpotensi menjangkau banyak pencarian.
Bagaimana strateginya? Kamu tempatkan keywoard di beberapa tempat berikut.
Pertama, judul.
Kedua, paragraf pembuka dan penutup.
Ketiga, pada salah satu sub judul.
Keempat, gunakan LSI keyword (kata kunci terkait).
3. Struktur link
Kenapa harus memaksimalkan struktur link? Untuk membentuk konten silo yang strategis sehingga disukai pengunjung dan mesin pencari.
Artikel pilar sebagai yang memperantarai banyak anak artikel melalui internal link.
Kalau internal linkingnya kuat dan jelas, tentu akan meningkatkan crawlability serta menarik pengunjung untuk semakin menjelajah artikel demi artikel lewat link yang kamu sajikan.
Ciri-ciri Artikel Pilar yang Efektif
Ciri-ciri artikel pilar yang efektif adalah:
- Memiliki depth of content (kedalaman konten).
- Topiknya luas tapi terfokus.
- Umumnya berjumlah 1500 hingga 3000 kata.
- Strukturnya jelas dengan sub judul yang lengkap.
- Membentuk struktur konten silo.
- Ciri yang terakhir adalah evergreen, mengangkat tema yang tidak cepat basi. Kamu bisa baca juga tentang artikel evergreen.
Mungkinkah Artikel Pilar kamu Mendapat Peringkat Teratas Google?
Jawabannya sangat mungkin karena memang itulah tujuan dari artikel pilar. Konten pilar memiliki modal banyak untuk meraih itu semua.
Dari mulai topik yang mendalam dan terstruktur, kata kunci yang kaya, internal link yang kuat, potensial dengan backlink, hingga dwell time yang tinggi.
Tapi, pastikan modal itu semua juga didukung dengan kecepatan loading halaman yang bikin dan template yang responsif di perangkat mobile.
Kesalahan Umum dalam Membuat Artikel Pilar
![]() |
Ilustrasi (Foto: Tima Moroshnichenko) |
Setidaknya ada 2 kesalahan umum yang perlu kamu hindari dalam menulis artikel pilar.
1. Terlalu fokus pada panjang artikel dan bukan kualitasnya
Ini kesalahan nyata yang perlu kamu hindari. Percuma nulis panjang-panjang, tapi gak berkualitas. Coba deh kamu pelajari dulu artikel tentang kriteria konten berkualitas.
Ingat! Artikel Pilar kamu adalah investasi jangka panjang, maka jangan disia-siakan ya!
Percuma menulis artikel panjang, tapi isinya malah membosankan, hal ini justru berpotensi ditinggalkan pembaca.
2. Tidak memanfaatkan internal link
Ini kesalahan fatal banget! Jaringan internal linking bisa berlimpah lewat artikel pilar. Kalau sampai kamu tidak gunakan internal linking di artikel kamu, rugi banget.
Kenapa rugi? Karena kamu telah melewatkan salah satu strategi SEO yang penting. Internal linking inilah yang bisa mewasilahi kredibilitas blog kamu di mata mesin pencari.
Bot Google akan lebih mudah melakukan crawl terhadap artikel dengan internal linking yang jelas.
Cara Memperluas Artikel Pilar Menjadi Seri Konten
Artikel pilar adalah topik utama atau induknya. Kamu bisa membuat anak-anaknya atau artikel turunan melalui redaksi: 'baca juga bla bla bla', 'untuk informasi lebih lanjut silakan baca bla bla bla', 'agar lebih memahami ini silakan kunjungi artikel tentang bla bla bla', dan redaksi sejenis lainnya tentunya dengan menyediakan link terkait.
Kamu bisa saling menakutkan artikel kamu, apakah artikel turunan menyajikan link balik ke artikel pilar maupun sebaliknya.
Intinya, artikel pilar sebagai pintu masuk menuju berbagai artikel turunan yang lingkup pembahasannya khusus. Jangan lupa menggunakan internal link antar artikel yang saling bertaut tersebut.
Sebagai contoh, artikel pilar kamu tentang panduan lengkap membangun blog dari nol. Maka kamu bisa menyediakan ragam artikel turunan seperti cara memilih niche blog, cara memilih domain, dan lain-lain. Tentu dengan cara internal linking.
Jadi, memang membuat artikel pilar tidak bisa sekali jadi. Butuh waktu dan kesabaran ekstra. Tapi kesulitan dan susah payah dalam membuat artikel pilar pasti akan membuahkan hasil di suatu hari.
Strategi Promosi Artikel Pilar
Tidak cukup hanya menulis, kamu perlu mempromosikannya melalui cara-cara berikut.
1. Berbagi di media sosial
![]() |
Ilustrasi (Foto: Andrea Piacquadio/Pexels) |
Kamu perlu mempromosikan artikel pilar kamu dengan membagikannya di laman sosial media kamu. Apakah itu Facebook, Twitter, Instagram, dan lain-lain. Bukan cuma klik share setelah itu selesai. Kamu perlu sedikit usaha dengan cara menyajikan caption yang menarik hingga visual yang eye catching.
2. Lakukan interlinking dari artikel lama
Cara ini juga efektif untuk mempromosikan artikel pilar kamu. Coba kamu scroll daftar artikel lama kamu, lalu jika sudah ketemu artikel yang pas dan relevan untuk ditautkan balik ke artikel pilar, jangan tunggu lama-lama lagi, gunakan internal linking kamu di sini.
Dengan cara begini, maka Google bisa secepatnya merayapi artikel kamu. Otoritas blog kamu juga akan mengalami peningkatan dan kemajuan.
FAQ: Pertanyaan Umum tentang Artikel Pilar
![]() |
Ilustrasi (Foto: Pixabay) |
Q: Apakah artikel pilar harus ditulis sekaligus sampai selesai?
A: Tidak kok! Menulis artikel pilar itu barang berat, kamu bisa menyicilnya sesenggang waktu kamu. Kamu bisa buat kerangka atau outlinenya dulu, baru nanti dikembangkan sedikit demi sedikit.
Q: Berapa banyak artikel pilar yang ideal dalam satu blog?
A: Tergantung niche, biasanya 3–7 artikel pilar untuk tiap kategori utama sudah cukup.
Q: Apakah semua artikel perlu dijadikan pilar?
A: Tidak. Gunakan artikel biasa untuk mendukung dan mengarahkan ke artikel pilar.
Q: Berapa minimal jumlah kata artikel pilar?
A: Artikel pilar wajib ditulis secara komprehensif dengan jumlah kata minimal 1500 hingga 2000 kata.
Q: Apakah artikel pilar harus lebih dari satu gambar?
A: Sebenarnya tidak harus, tapi disarankan. Selingan berupa ilustrasi atau gambar pendukung yang relevan menjadi penting agar pembaca tidak lelah membaca blok tulisan secara terus menerus.
Demikian tentang panduan lengkap membuat artikel pilar sebagai strategi ampuh meningkatkan peringkat blog di Google. Artikel pilar bukan lagi opsi, tapi merupakan sebuah kebutuhan agar blog kamu bisa bertahan dan berkembang.
Jika sejak awal kamu sudah menyuguhkan artikel yang lengkap, menyeluruh, dan relevan dengan topik blogmu, Google akan lebih mudah menilai bahwa blog kamu layak diberi posisi yang baik di hasil pencarian.
Tunggu apa lagi? Yuk buat artikel pilar pertamamu menuju peringkat blog di google yang semakin baik. Usah terburu-buru karena ini barang berat. Buat artikel secara tenang dan perlahan. Sedikit demi sedikit lama kelamaan akan jadi deh artikel pilar yang kamu targetkan itu.
0 Komentar