Puisi: Walau Hanya dalam Mimpiku

Ilustrasi (Foto: unsplash)











Walau Hanya dalam Mimpiku
Oleh :  Shopiah Syafa`atunnisa

Terjatuh ragaku, bersimbah tangisku
Laraku tengkuyup tergopah-gopah menyusurimu
Betapa sayu tulang kerikilku
Karena hanya engkau yang mampu menopang urat nadiku
                       
Wahai lukisan terindahku
                        Engkau adalah simfoni berbalut waktu
                        Takkan lekang permadanimu di hatiku          
                        Seluruh dunia pun sepakat dengan diabadikannya senyum faqihmu

Aku tertatih dalam retorika bisu
Tercium aroma sejarahmu yang memikat sukmaku
Wahai bumi tolong aku yang tak bisa membendung airmataku
Ya Rasul, seluruh nyawaku bergetar mencium bayangmu
Seluruh nafasku terharu menangisimu, sesak sudah aliran darahku
Kepergianmu menyisakan duka di medan rindu

Ummatii.. ummatii...  
Begitu kau memanggil kami di penghujung jasadmu
Kau benamkan pesan keimanan
Kau tanamkan rajutan ilmu di aqliyah insan
Kaulah panutan terkenang, yang selalu menabur pesan-pesan keindahan

Terluka mata ini, yang tak pernah bisa melihat parasmu
Dan hanya bisa memandangi jejak-jejakmu yang terekam waktu..
Ya Rasul...
Di bawah batu nisanmu perasaanku menghujam
Pantaskah aku engkau sebut dengan sebutan umat
Tubuhku yang terlalu diporsir dengan dosa nan banyak
Alah tak pantas, alah Ya Rasul, alah malunya
Izinkan aku menyandarkan tangisku di bahumu
Walau hanya dalam mimpiku
Hanya dalam mimpiku..

Posting Komentar

1 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.